4 Tips Mencegah Rumah Menjadi Sarang Nyamuk oleh - halosehat.online

<p>Halo sahabat selamat datang di website <a href="https://halosehat.online">halosehat.online</a>, pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar <b>4 Tips Mencegah Rumah Menjadi Sarang Nyamuk</b>, kami sudah mempersiapkan artikel tersebut dengan informatif dan akurat, silahkan membaca</p><p><span style="font-weight: 400;">Sarang nyamuk, nyatanya dengan mudahnya bisa ditemukan di sekitar rumah Anda. Tanpa Anda sadari, nyamuk yang dapat berkembang biak dengan mudah akan menyebabkan masalah tersendiri bagi kesehatan, khususnya terserang <a title="Demam Berdarah Dengue (DBD)" data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/penyakit/demam-berdarah-dengue-dbd/" href="https://hellosehat.com/penyakit/demam-berdarah-dengue-dbd/" target="_blank" >demam berdarah</a>. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Pernahkah Anda menyadari, kalau sarang nyamuk yang ada di dekat Anda ternyata difasilitasi oleh Anda? Seperti membiarkan terbuka wadah atau tempat berisi air yang mudah dibuat tempat bertelur, atau Anda malas merapikan baju yang menumpuk bergantung di belakang pintu. Hal-hal tersebut sebetulnya yang memancing nyamuk bersarang di lingkungan Anda. Yuk, simak beberapa cara mencegah sarang nyamuk menjadi berkembang biak di lingkungan Anda.</span></p> <h2>Hal yang wajib dilakukan untuk mencegah sarang nyamuk berkembang biak</h2> <h3>1. Tutup dan musnahkan semua lubang yang terdapat air</h3> <p><span style="font-weight: 400;">Sifat nyamuk yang paling umum adalah, suka bertelur di genangan air yang bersih. Nah, yang paling mengkhawatirkan adalah, ketika di sekitar pekarangan rumah Anda terdapat nampan, kendi ataupun lubang-lubang di tanah yang berisi air. Hal tersebut merupakan surga bagi para nyamuk untuk berkembang biak.</span></p> <p>Nyamuk akan lebih mudah berkembang biak ketika musim hujan, di mana tempat atau posisi cekung yang terisi air hujan yang jatuh menetes akan mudah dijadikan sarang bagi nyamuk-nyamuk. Untuk mencegahnya, jika Anda menemukan genangan air di tanah, segera timbun dan tutupi dengan tanah. Bila ada tempat atau nampan yang terisi air, silahkan tutup atau kosongkan air tersebut agar tidak menjadi sarang nyamuk.</p> <h3>2. Jangan suka menggantung baju atau menumpuk barang</h3> <p><span style="font-weight: 400;">Sarang nyamuk jika diperhatikan akan banyak ditemukan, dimana terdapat tumpukan baju atau barang-barang padat dalam jumlah banyak. Nyamuk sifatnya memang menyukai tempat yang lembab dan gelap. Bahkan jika Anda telah menyemprotkan cairan serangga, hal tersebut masih tidak akan menjangkau keseluruhan sela di lemari Anda. </span></p> <p>Cara mencegah yang harus Anda lakukan adalah, hindari barang-barang atau baju berlebihan menumpuk jadi satu. Jika ingin dipakai, jangan lupa kebaskan dahulu baju tersebut. Biasakan menutup lemari, dan jauhkan barang-barang Anda yang menumpuk ke tempat yang agak jauh.</p> <h3>3. Potong dan bersihkan tanaman liar di pekarangan rumah Anda</h3> <p><span style="font-weight: 400;">Pekarangan yang ditumbuhi tanaman atau rumput hijau memang sedap dipandang. Tapi tahukah Anda, sarang nyamuk ternyata banyak berada di rumput lebat, panjang, dan tidak terawat? Seperti yang telah dibahas tadi, ketika hujan, tidak semua air terserap ke dalam tanah, kadang masih tersisa terbawa tanaman-tanaman yang tumbuh liar lainnya. Nah, dari situlah nyamuk akan bebas menelurkan ribuan anak untuk membuat penyakit kepada manusia. </span></p> <p>Babat rata dan rapikan perkarangan atau tanaman liar di sekitar rumah, jangan lupa juga tutupi lubang-lubang sekitarnya, ratakan dengan tanah. Baiknya, Anda bisa menanam tanaman sepreti lavender, jeruk atau serai yang sekiranya dibenci oleh nyamuk.</p> <h3>4. Tutup jendela di malam hari dan bakar minyak atau alat pengusir nyamuk</h3> <p><span style="font-weight: 400;">Sarang nyamuk di rumah Anda, akan menjadikan nyamuk lebih mudah berkelana mencari makanan di rumah Anda. Coba lapisi celah atau lubang kecil di rumah Anda menggunakan kawat kasa halus, agar nyamuk tidak mudah masuk. Jangan lupa tutup jendela dan pintu di malam hari, karena nyamuk aktif pada malam hari.</span></p> <p class="end-of-article">Sebelum tidur, oleskan <a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/cara-memilih-obat-nyamuk-yang-efektif/" href="https://hellosehat.com/cara-memilih-obat-nyamuk-yang-efektif/">krim anti nyamuk</a> pada tubuh Anda. Bila Anda memiliki bayi, tutup tempat tidur dengan alat penghalang nyamuk. Anda juga bisa membakar serai dan obat nyamuk sebelum tidur.</p> <p>Itulah tadi informasi mengenai <b>4 Tips Mencegah Rumah Menjadi Sarang Nyamuk<b> dan sekianlah artikel dari kami <a href="https://halosehat.online">halosehat.online</a>, sampai jumpa di postingan berikutnya. selamat membaca. </p>

4 Tips Mencegah Rumah Menjadi Sarang Nyamuk oleh - halosehat.online

Halo sahabat selamat datang di website halosehat.online , pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar 4 Tips Mencegah Rumah Menjadi ...

Read more »

Ibu Positif COVID-19 Bisa Menyusui Tanpa Menularkan ke Bayi oleh - halosehat.online

<p>Halo sahabat selamat datang di website <a href="https://halosehat.online">halosehat.online</a>, pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar <b>Ibu Positif COVID-19 Bisa Menyusui Tanpa Menularkan ke Bayi oleh - halosehat.online</b>, kami sudah mempersiapkan artikel tersebut dengan informatif dan akurat, silahkan membaca</p><p><span style="font-weight: 400;"><a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/ibu-menyusui-positif-coronavirus/#gref" href="https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/ibu-menyusui-positif-coronavirus/#gref" target="_blank" >Ibu yang positif  COVID-19</a>bisa tetap menyusui bayinya dan tidak menularkan virus corona selama bisa melakukan berbagai tindak pencegahan. Bagaimana caranya agar aman menyusui buah hati meski tengah terinfeksi COVID-19?</span></p> <h2><span style="font-weight: 400;">Ibu yang terinfeksi COVID-19 bisa menyusui bayi dengan aman</span></h2> <p><img alt="ibu menyusui positif covid-19" class="lazy lazy-hidden pwa-image-responsive aligncenter wp-image-300923 size-full" data-lazy-type="image" data-src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/04/shutterstock_1676545111-e1596482508703.jpg" height="427" src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAMLCwgAAACH5BAAAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw==" width="640" /><noscript><img alt="ibu menyusui positif covid-19" class="aligncenter wp-image-300923 size-full" height="427" src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/04/shutterstock_1676545111-e1596482508703.jpg" width="640" /></noscript></p> <p><a href="https://www.thelancet.com/journals/lanchi/article/PIIS2352-4642(20)30235-2/fulltext" target="_blank" rel="nofollow noopener noreferrer"><span style="font-weight: 400;">Studi</span></a><span style="font-weight: 400;"> terbaru menemukan fakta bahwa ibu dengan COVID-19 bisa dengan aman menyusui bayinya tanpa menularkan virus. Penelitian tersebut melibatkan 120 orang bayi yang baru dilahirkan oleh ibu yang positif COVID-19. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Sekitar tiga perempat dari <a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/efek-coronavirus-ibu-hamil/#gref" href="https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/efek-coronavirus-ibu-hamil/#gref" target="_blank" >ibu hamil</a> mengalami gejala COVID-19 sejak dari rumah dan sekitar setengahnya baru merasakan gejala ketika proses melahirkan. Di rumah sakit, para ibu diizinkan untuk dirawat dalam satu kamar dengan bayinya. Tapi, si bayi harus disimpan di tempat tidur bayi yang berjarak 1,8 meter dari tempat tidur si ibu. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Para ibu itu diperbolehkan menyusui bayinya jika merasa cukup sehat atau gejala COVID-19 telah mereda. Tapi sebelumnya, si ibu wajib mencuci tangan, memakai masker, dan mencuci payudara mereka sebelum menyentuh bayi.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Semua bayi melakukan tes COVID-19 terlebih dulu dalam 24 jam pertama setelah lahir, hasilnya tidak ada yang dinyatakan positif. Setelah satu minggu, sebanyak 79 bali dites ulang dan semua hasilnya negatif. Lalu dua minggu kemudian, 72 bayi dites untuk ketiga kalinya. Hasilnya tidak ada satupun yang dinyatakan positif </span><span style="font-weight: 400;">COVID-19</span><span style="font-weight: 400;">. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Peneliti lalu melakukan pemantauan jarak jauh pada 50 bayi setelah mereka berusia satu bulan. Hasilnya, tumbuh kembang bayi berjalan tanpa hambatan baik itu pada ibu yang positif COVID-19 dengan gejala maupun </span><span style="font-weight: 400;">positif tanpa gejala</span><span style="font-weight: 400;">. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">“Kami berharap penelitian ini memberikan sedikit jaminan kepada para ibu baru bahwa risiko mereka menularkan COVID-19 kepada bayi mereka cenderung rendah,” kata dr. Christine Salvatore, salah satu penulis laporan studi tersebut. Dr. Salvatore adalah spesialis penyakit menular anak di </span><i><span style="font-weight: 400;">Weill Cornell Medicine-New York Presbyterian Komansky Children’s Hospital</span></i><span style="font-weight: 400;">. </span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Para penulis mengatakan, menyusui dan kontak fisik langsung antara ibu dan bayinya yang baru lahir sangat penting untuk kesehatan anak dalam jangka panjang. Temuan ini membuat ibu yang terinfeksi COVID-19 bisa tetap menyusui dan tidak kehilangan momen-momen tersebut selama menjalankan protokol kesehatan.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Namun, mereka menegaskan bahwa studi tersebut masih dalam skala relatif kecil, sehingga studi yang lebih besar diperlukan untuk memastikan keakuratan hasil penelitian.</span></p> <h2><span style="font-weight: 400;">Menjaga bayi aman dari penularan COVID-19</span></h2> <p><img alt="ibu terinfeksi covid-19 bisa menyusui" class="lazy lazy-hidden pwa-image-responsive aligncenter wp-image-308615 size-full" data-lazy-sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" data-lazy-srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/09/tetralogy-of-fallot-TOF-tetralogi-of-fallot-adalah.jpg 640w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/09/tetralogy-of-fallot-TOF-tetralogi-of-fallot-adalah-400x225.jpg 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/09/tetralogy-of-fallot-TOF-tetralogi-of-fallot-adalah-107x60.jpg 107w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/09/tetralogy-of-fallot-TOF-tetralogi-of-fallot-adalah-45x25.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/09/tetralogy-of-fallot-TOF-tetralogi-of-fallot-adalah-300x169.jpg 300w" data-lazy-type="image" data-src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/09/tetralogy-of-fallot-TOF-tetralogi-of-fallot-adalah.jpg" height="360" src="data:image/gif;base64,R0lGODlhAQABAIAAAMLCwgAAACH5BAAAAAAALAAAAAABAAEAAAICRAEAOw==" width="640" /><noscript><img alt="ibu terinfeksi covid-19 bisa menyusui" class="aligncenter wp-image-308615 size-full" height="360" sizes="(max-width: 640px) 100vw, 640px" src="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/09/tetralogy-of-fallot-TOF-tetralogi-of-fallot-adalah.jpg" srcset="https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/09/tetralogy-of-fallot-TOF-tetralogi-of-fallot-adalah.jpg 640w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/09/tetralogy-of-fallot-TOF-tetralogi-of-fallot-adalah-400x225.jpg 400w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/09/tetralogy-of-fallot-TOF-tetralogi-of-fallot-adalah-107x60.jpg 107w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/09/tetralogy-of-fallot-TOF-tetralogi-of-fallot-adalah-45x25.jpg 45w, https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/09/tetralogy-of-fallot-TOF-tetralogi-of-fallot-adalah-300x169.jpg 300w" width="640" /></noscript></p> <p><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini memberi gambaran baru karena sebelumnya dilaporkan beberapa kasus <a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/bayi-terinfeksi-covid-19/#gref" href="https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/bayi-terinfeksi-covid-19/#gref" target="_blank" >bayi positif COVID-19</a> dalam 48 jam setelah dilahirkan. Bayi-bayi ini diduga tertular COVID-19 sejak dalam rahim si ibu.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Temuan terbaru tentang COVID-19 terus bertambah, membuat tenaga medis dan masyarakat harus terus menyesuaikan diri. </span><span style="font-weight: 400;">Panduan untuk ibu hamil dan menyusui yang terinfeksi COVID-19 juga terus berubah seiring dengan bertambahnya pengetahuan ilmuwan tentang bahaya dan cara penularan virus corona ini.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Pada awal pandemi, </span><i><span style="font-weight: 400;">American Academy of Pediatrics</span></i><span style="font-weight: 400;"> (AAP) awalnya merekomendasikan agar ibu yang terinfeksi COVID-19 dipisahkan dari bayi baru lahir. AAP juga merekomendasikan agar bayi diberikan ASI dengan botol susu.</span></p> <p><span style="font-weight: 400;">Namun, AAP telah memperbarui </span><a href="https://services.aap.org/en/pages/2019-novel-coronavirus-covid-19-infections/clinical-guidance/faqs-management-of-infants-born-to-covid-19-mothers/" target="_blank" rel="nofollow noopener noreferrer"><span style="font-weight: 400;">pedoman</span></a><span style="font-weight: 400;"> mereka untuk mengatakan bahwa ibu positif COVID-19 dapat berbagi kamar dan menyusui dengan tindakan pencegahan tertentu.</span></p> <p class="end-of-article"><a data-event-category="Internal link click on article" data-event-action="click" data-event-label="https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/efek-coronavirus-covid-19/#gref" href="https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/efek-coronavirus-covid-19/#gref" target="_blank" >Ibu positif COVID-19</a> kini bisa tetap menyusui bayinya selama menjalankan protokol kesehatan. Tapi kondisi tersebut tak berlaku jika si ibu mengalami gejala berat COVID-19.</p> <p>Itulah tadi informasi mengenai <b>Ibu Positif COVID-19 Bisa Menyusui Tanpa Menularkan ke Bayi oleh - halosehat.online<b> dan sekianlah artikel dari kami <a href="https://halosehat.online">halosehat.online</a>, sampai jumpa di postingan berikutnya. selamat membaca. </p>

Ibu Positif COVID-19 Bisa Menyusui Tanpa Menularkan ke Bayi oleh - halosehat.online

Halo sahabat selamat datang di website halosehat.online , pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar Ibu Positif COVID-19 Bisa Meny...

Read more »